Jangan Mencari Kebahagiaan

Ayem ya Pak Mbul, pagi-pagi sudah ngopi sambil baca koran. Kayak nggak terpengaruh dolar naik hehe..” sapa Mingun yang baru datang kepada Pak Timbul.

Pak Timbul ini memang orang yang sederhana, nggak neko-neko dan senantiasa bahagia yang nggak pernah terpengaruh sama kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak), harga daging, kebutuhan pokok dan tektek bengek lainnya, apalagi dolar.

“Lha iya tah Ngun, lha yo sudah sepantasnya kalo hidupku ini ayem terus alias bahagia. Lha wong jam terbangku sudah tinggi kok” jawab Pak Mbul santai sambil nyruput kopi panasnya.

“Waduh agak berat ini bahasan-nya, sik-sik tak pesen kopi.”

“Cak Su, kopi ireng siji” teriak Mingun kepada Cak Suwono penjual kopi.

Mingun adalah tetangga Pak Timbul. Ia lulusan S1 Ekonomi, yang baru saja bekerja di salah satu bank swasta. Ia hobinya adalah ngopi di warung kopi Isor Asem (baca: Bawah Pohon Asem) milik Cak Suwono. Ia sangat kritis sekali dengan masalah perekonomian bangsa Indonesia. Apalagi dengan kondisi dolar yang tak kunjung turun, maklum saja lulusan S1 Ekonomi rek.

“Piye-piye pak Mbul, njenengan kok bisa ayem, tentram, dan bahagia sentosa kayak gini tho. Apa rahasianya?“

“Lha saya ini padahal baru diterima kerja tapi kalo tak rasa-rasakan kok kurang bahagia tho. Apalagi kalo baca berita di koran. Lihat dolar makin hari makin naik. Harga-harga kebutuhan pokok makin hari tambah mahal’e Pak Mbul. Lha njenengan kok bisa santai kayak nggak ada apa-apa? Dimana njenengan mencari kebahagian?”

“Lho lha itu salahmu Ngun. Hidup itu jangan mencari kebahagiaan, perkara bahagia itu sebenarnya gampang.”

“Loh,,loh,, piye tho Pak Mbul. Lha terus kalo nggak mencari kebahagiaan, Lha mosok mencari penderitaan?”. Mingun mulai memasang muka serius. Maklum saja bahasan-nya masalah masa depan hidup bahagia untuk seorang pemuda seperti Mingun.

“Ngene Ngun, Hidup itu harus dilatih untuk menaklukkan penderitaan, bukan mencari kebahagiaan. Kita itu harus punya daya tahan terhadap penderitaan. Nah kalo kita sudah punya daya tahan, bahagia itu gak perlu dicari sudah pasti dapat.”

“Ibaratnya kalo petinju itu kan harus punya daya tahan, harus kuat diantemi (baca: dipukul), nggak cuma harus bisa nonjok orang tho. Sebab dalam tinju itu yang pertama ya diantemi. Kalo sudah kuat diantemi, mengalahkan musuh itu urusan gampang.”

“Owhhh ngoten to Pak Mbul” sambil nampani kopi pesananya dari Cak Suwono.

“Awas panas Ngun” ujar Cak Suwono.

“Sruupuuutt…..!! Aduuuhhh,, Panas rek,, Asu tenan” teriak Mingun karena kepanasan nyruput kopi panas.

“Lha sudah dibilangin kopinya masih panas kok” Cak Suwono menimpali.

“Ini tadi latihan daya tahan Cak Su hehe” kata Mingun sambil mrenges.

Leave a comment